Animasi Tradisional disini dibagi menjadi dua bagian.. yang pertama Film dan Non Film.. kita akan bahas lebih dalam lagi..
Pertama kita akan membahas soal Film.. Film ini terdiri dari Cell Animation.. penasaran apa itu Cell Animation? kita intip yuk..
Kata “cell” berasal dari kata “celluloid”, yang merupakan material yang digunakan untuk membuat film gambar bergerak pada saat awal. Sekarang, material film dibuat dari asetat (acetate), bukan celluloid. Potongan animasi dibuat pada sebuah potongan asetat atau sel (cell). Sel animasi biasanya merupakan lembaran-lembaran yang membentuk sebuah frame animasi tunggal. Sel animasi merupakan sel yang terpisah dari lembaran latar belakang dan sebuah sel untuk masing-masing obyek yang bergerak secara mandiri di atas latar belakang. Lembaran-lembaran ini memungkinkan animator untuk memisahkan dan menggambar kembali bagian-bagian gambar yang berubah antara frame yang berurutan.
Cell Animation adalah animasi 2D (2 dimensi) dan merupakan teknik animasi yang paling dikenal sampai saat ini. Teknik pembuatannya menggunakan celluloid transparent. Animasi ini merupakan film animasi yang didasarkan pada kemampuan gambar tangan untuk menciptakan obyek-obyek yang hendak dianimasikan yang saat ini masih dikembangkan dan menjadi industri bisnis yang cukup menjanjikan dalam dunia hiburan. Film-film animasi dengan sifat 2D ini pun masih dapat disaksikan di layar televisi, contohnya adalah anime dari Jepang seperti Doraemon, Naruto, Shinchan, dan kartun-kartun seperti Mickey Mouse, Cinderella dll. Disebut cell animation karena teknik pembuatannya dilakukan pada celluloid transparent.
Bagaimana Cell Animation diciptakan ?
Cell animation dibuat menggunakan layer. Layer merupakan lapisan yang berfungsi sebagai tempat objek, diibaratkan sebagai kanvas.Dengan adanya Layers, memungkinkan Anda untuk mengedit sebuah objek tanpa mengganggu objek yang lain Anda dapat mengatur komposisi layers dengan cara mengubah atribut dan urutan layers. Sebagai tambahan, corakkhusus seperti adjustment layers, fill layers, dan layers style dapat Animasi cel diciptakan oleh Earl Hurd dan John Bray pada tahun 1914. Cell animation dibuat untuk mempermudah pembuatan animasi, karena sebelum cell animation ada, setiap pembuatan film animasi harus melewati pembuatan bingkai, background, dan karakter yang harus dibuat secara berulang-ulang.
Bagaimana Cara Kerja Cell Animation ?
Karakter yang di gambar pada cell lalu diletakkan di atas background yang statis/diam. Hal ini dapat mengurangi jumlah gambar yang harus digambar ulang dan dapat membagi pekerjaan disetiap produksinya.
Pada cell animation yang dulu setiap objek gambar diletakkan pada 1 layer gambar sehingga proses pembuatan menjadi lama dan repot karena harus menggambar setiap gerakan. Namun, untuk cell animation yang sekarang telah menggunakan komputer, sehingga cara yang digunakan menjadi lebih mudah. Yaitu dengan memisahkan beberapa part objek, seperti bagian tangan dan kaki objek , menjadi layer tersendiri, dan hanya layer itulah yang akan diubah nanti.
Apa itu Layer ?
Layer merupakan kumpulan atau lapisan yang berfungsi sebagai penempatan suatu objek, atau bisa juga di sebut sebagai kanvas untuk sebuah objek
layer sangat membantu untuk pengeditan objek tertentu, dengan adanya layer kita akan lebih mudah mengedit suatu objek tanpa menggangu objek lainya, hal ini jika kita membuat objek lebih dari satu.
Bagaimana Penggunaan Layer Dalam Cell Animation ?
Layer berguna sebagai tempat untuk meletakkan sebuah objek. Di dalam layer, kita tidak hanya meletakkan satu objek, namun kita dapat meletakkan banyak objek secara bersamaan. Apabila kita membuat dua objek dan masing-masing dalam 2 layer dan 2 objek tersebut bersentuhan, maka akan tampak gambar tersebut saling bertumpukan.
Contoh penggunaan Layer dalam Cell Animation.
Contoh Penggunaan Cell Animation :
Contoh penggunaan cell animation dapat dilihat pada film kartun, animasi stopmotion, animasi claymation, animasi cutout, animasi hybrid, game flash, dll.
Perbandingan Cell Animation dulu dengan sekarang ?
Saat ini pembuatan cell animation sudah tidak menggunakan cara dan bahan yang manual dan sederhana. Sudah banyak program-program yang dibuat untuk mendukung pembuatan animasi dengan tekhnik cell animasi ini, contohnya adalah Adobe Flash. Saat ini telah tersedia berbagai macam aplikasi untuk membuat cell animation, seperti adobe flash, macromedia flash, dll. Dengan adanya perkembangan teknologi yang ada saat ini, membuat pembuatan animasi cell lebih mudah dan biaya yang dikeluarkan juga cenderung lebih sedikit. Hal ini dikarenakan materi yang diperlukan dalam pembuatan juga lebih sedikit.
Dulu,pembuatan cel animasi saat masih menggunakan barang yang sederhana, memerlukan waktu,tenaga dan bahan yang lebih banyak dibandingkan dengan saat ini dengan menggunakan animasi komputer, karena dengan menggunakan animasi komputer waktu pembuataan juga lebih singkat dan tenaga yang diperlukan juga lebih sedikit karena tidak memerlukan tahap pembuatan manual dan pewarnaanya sendiri.
Perkembangan Cell Animation
Animasi cel diciptakan oleh Earl Hurd dan John Bray pada tahun 1914. Cell animation dibuat untuk mempermudah pembuatan animasi, karena sebelum cell animation ada, setiap pembuatan film animasi harus melewati pembuatan bingkai, background, dan karakter yang harus dibuat secara berulang-ulang. Contohnya seperti Dinosaurs Gertie yang dibuat oleh McCay dan menghabiskan selama 3 tahun untuk durasi waktu 6 menit. Setelah satu tahun,proses pembuatan animasi menggunakan cell animation mulai digunakan di industri pembuatan animasi, contohnya adalah Walt Disney yang membuat film Snow White And Seven Dwarfs yang merupakan film panjang pertama yang menggunakan cell animation.
Didalam cell animation, setiap frame merupakan hand-drawn, dan membuat proses pembuatannya semakin panjang dan rumit. Namun, banyak seniman dan kritikus berpendapat bahwa cell aniation lebih personal, dalam arti lain dia lebih memliki sifat hidup karena penciptaan yang kompleks. Selain itu, dari segi tampilan cell animation sangat berbeda dari aniamasi komputer. Kita bisa saja membuat gambar komputer terlihat seperti gambar tangan, tetapi itu tidak akan terlihat sama persis atau terlihat natural. Saat ini pun, beberapa orang lebih memilih cell animasi untuk proses pembuatannya di banding menggunakan animasi komputer dalam beberapa alasan.
Perkembangan Teknologi untuk mendukung Cell Animation.
Perkembangan teknologi cell animation adanya animasi 2D dan saat ini sudah berkembang menjadi 3D. teknik yang digunakan juga sudah berkembang yaitu adanya teknik konvesional dan teknik digital.
Saat ini pembuatan cell animation sudah tidak menggunakan cara dan bahan yang manual dan sederhana. Sudah banyak program-program yang dibuat untuk mendukung pembuatan animasi dengan tekhnik cell animasi ini, contohnya adalah Adobe Flash.
Adapun animasi klasik yang
sangat populer pada saat itu adalah:
Karakter animasi pertama yang sangat berpengaruh dan sukses adalah Gertie, si Brontosaurus dalam Gertie the Dinosaur (1914) yang filmnya berisi sebanyak 10.000 frame gambar. Sang kreator adalah animator komik kenamaan harian New York Herald, yakni Winsor McCay. Beberapa tahun kemudian karakter populer, si kucing Felix karya animator Otto Messmer, muncul pertama kali dalam film Feline Follies (1919) dan Musical Mews (1919). Kucing superstar ini muncul dalam ratusan film pada satu dekade ke depan dan tercatat merupakan karakter animasi pertama yang sukses menjadi merchandise. The Last Life (1928) tercatat sebagai film animasi Felix terakhir yang popularitasnya semakin menurun karena munculnya teknologi suara dan kalah bersaing dengan superstar Walt Disney, Mickey Mouse. Sementara animator legendaris Walt Disney semasa era film bisu ini tercatat telah sukses dengan seri kartun Alice serta Oswald, Si Kelinci.
Animasi di Era Awal Film Bicara
Datangnya teknologi suara pada akhir dekade 20-an semakin mendukung perkembangan film animasi. Pada tahun 1928, Ub Werks, animator studio Disney mengembangkan karakter baru sebagai pesaing karakter Felix The Cat. Karakter animasi populer, Mickey Mouse muncul pertama kali dalam Plane Crazy (1928) serta diikuti Steamboat Willie (1928). Dalam Steamboat Willie, karakter Mickey telah muncul bersama pasangannya Minnie, yang suara keduanya diisi sendiri oleh Walt Disney. Steamboat Willie juga tercatat sebagai film animasi pertama yang menggunakan sinkronisasi suara. Film ini merupakan landmark bagi perkembangan film animasi sekaligus pemicu sukses karakter si tikus setelahnya. Dalam perkembangan selanjutnya Walt Disney berkembang menjadi studio pelopor yang paling sukses memproduksi film-film animasi.
Tidak kalah dengan Disney beberapa studio kompetitor lainnya turut mengembangkan beberapa karakter animasi yang masih dikenal hingga kini. Fleischer Brothers adalah empat bersaudara yang bertanggungjawab mempopulerkan karakter-karakter populer seperti Bimbo, Betty Boob, hingga Popeye. Si seksi Betty Boob mulai populer dalam film Silly Scandals(1931) namun setelah sukses dengan beberapa filmnya karakter ini mulai memudar setelah munculnya lembaga sensor film. Sementara karakter Popeye muncul pertama kali bersama Betty Boop dalam Popeye the Sailor (1933). Sejak tahun 1938, Popeye menggantikan Mickey Mouse sebagai karakter animasi paling populer di Amerika yang bertahan hingga dua dekade ke depan. Fleischer Brothers bersama DC Comics kelak juga mempelopori film animasi superhero populer, Superman (1941) yang diikuti belasan seri lainnya.
Periode Emas Film Animasi di Era Klasik
Selain sukses dengan seri Mickey Mouse, Disney juga sukses besar dengan seri kartun Silly Symphony. Seri pertamanya adalahSkeleton Dance (1929) dan kemudian berlanjut sampai dengan 70 episode lebih hingga tahun 1939. Selama satu dekade ini seri Silly Symphony juga sukses menyabet tujuh Oscar untuk kategori animasi pendek terbaik. Flowers and Tree (1932) adalah peraih Oscar pertama untuk studio Disney serta tercatat sebagai film animasi pertama yang menggunakan teknologi tiga warna (technicolor). Seri yang paling populer adalah The Three Little Pigs (1933) dengan lagu hit-nya Who’s Afraid of the Big Bad Wolf?. Pada era 30-an ini pula ikon populer Disney lainnya mulai bermunculan, yakni Pluto, Goofy, serta Donald Duck.
Walt Disney meraih kejayaannya pada akhir dekade 30-an hingga 50-an melalui belasan film animasi panjangnya. Disney mengawali rentetan suksesnya melalui animasi klasik,Snow White and the Seven Dwarfs (1937) yang tercatat sebagai pencetak keuntungan terbesar pada tahun rilisnya. Film yang merupakan perpaduan roman, fantasi, serta musikal ini menjadi formula dasar bagi film-film klasik Disney berikutnya, seperti Pinocchio(1940), Bambi (1942), Cinderella (1950), Alice in Wonderland (1951), serta Sleeping Beauty(1959). Disney juga melakukan terobosan besar melalui film termahalnya saat itu, yakni Fantasia (1940) yang merupakan perpaduan harmonis antara musik klasik dengan animasi.
Studio Warner Bros. (WB) bersama tim animatornya, Isadore "Friz" Freleng, Bob Clampett, Chuck Jones, serta Tex Avery, bersaing dengan Disney melalui seri kartunnya yang ekstrem, brutal, serta “sadistik” yang memang ditujukan untuk penonton dewasa melalui seri Looney Toons dan Happy Harmonies. Melalui seri inilah ikon-ikon kartun klasik seperti Porky Pigs, Bugs Bunny, Elmer Fudd, Duffy Duck, Sylvester, Tweety, Speedy Gonzales, Road Runner, hingga Coyote mulai muncul. Mel Blanc juga dikenal sebagai pengisi suara nyaris semua ikon kartun WB tersebut. Sementara karakter kartun eksentrik WB lainnya, yakni Pink Panther baru muncul pada awal dekade 60-an.
Sementara itu studio MGM bersama William Hanna dan Joseph Barbera menjadi rival serius Disney dan WB melalui seri kartun populernya, Tom & Jerry. Dua karakter ini muncul pertama kali dalam Puss Gets the Boot (1940). Sukses film ini berlanjut hingga dua dekade ke depan yang diproduksi hingga lebih dari seratus judul. Karakter kucing dan tikus ini mampu mendobrak dominasi Disney dengan meraih Oscar (animasi pendek terbaik) lebih banyak dibandingkan seri kartun lainnya. Dalam dekade 40-an saja tercatat ada lima judul film yang meraih Oscar yakni, Yankee Doodle Mouse (1943), Mouse Trouble (1944),Quiet, Please! (1945), The Cat Concerto (1946) serta The Little Orphan(1948).
..Pada periode ini teknik animasi stop-motion juga populer yang dipelopori oleh Ray Harryhausen, yang dijuluki pula bapak animasi stop-motion. Teknik ini sering digunakan sebagai efek visual dalam film-film fiksi ilmiah untuk menggambarkan karakter raksasa, monster, makhluk angkasa, dan lain sebagainya. Ray mulai terlibat produksi animasi stop-motion dalamMighty Joe Young (1949), dan namanya mulai dikenal setelah bekerja dalam film-film sukses seperti Earth vs. The Flying Saucers (1956), The 7th Voyage of Sinbad (1958), Mysterious Island (1961), serta Jason and the Argonauts (1963). Ray masih terlibat dalam produksi animasi stop-motionhingga awal dekade 80-an.
Pada era akhir 60-an hingga pertengahan 80-an film animasi nyaris tidak mengalami perkembangan yang berarti. Disney sepanjang dua dekade ini hanya mengeluarkan film-film animasi kelas duanya, seperti The Aristocats(1970), The Rescuers (1977), hingga Tron (1982). Sistem sensor yang mulai memudar di awal dekade 60-an juga berdampak pada film-film animasi seperti tampak pada karya-karya Ralph Bakshi. Salah satu arahannya, Fritz the Cats (1972) merupakan film animasi pertama yang mendapatkan rating X. Film ini berkisah tentang seekor kucing yang menyukai seks dan obat-obatan. Bakshi juga memproduksi animasi unik bertema fantasi, Wizard (1977) dan The Lord of the Rings (1978).
Yang Kedua kita akan membahas non Film.. Non Film ini terdiri dari berbagai macam jenis
- Magic Lantern
benda ini adalah pendahulu dari proyektor modern. Ini terdiri dari lukisan minyak tembus dan lampu sederhana. Bila disatukan dalam sebuah ruangan gelap, gambar akan muncul lebih besar pada permukaan yang datar. Athanasius Kircher berbicara tentang hal ini berasal dari Cina pada abad ke-16. Beberapa slide untuk lentera berisi bagian-bagian yang bisa digerakkan secara mekanis untuk menyajikan gerakan terbatas di layar.
- Taumatrope
Taumatrope itu sendiri mula-mula dikenal sebagai mainan yang terkenal dari abad ke-19. Berupa dua buah gambar pada kedua sisinya dan diikat pada seutas tali / dapat di tempelkan pada sebuah stik/sumpit dan kemudian diputar menggunakan tangan. Ketika tali tersebut berputar dengan cepat maka antara gambar 1 dengan gambar disisi yang lain akan berbaur menjadi 1 karena kegigihan visi, misalkan burung pada sisi 1 dan sangkar pada sisi 2, diputar agar terlihat burung tersebut berada dalam sangkar. Penemuan taumatrope dikaitkan dengan tokoh animasi tradisional John Ayrton Paris Peter Mark Roget pada tahun 1824.
Pada tahun 2012, dilaporkan bahwa sebuah thaumatrope prasejarah ditemukan pada gua-gua di Perancis, khususnya Gua Chauvet.
- Phenakistocope
Berupa kumpulan gambar yang berada di piringan dan diputar agar menghasilkan ilusi pergerakan
- Zeotrope
The zoetrope Konsep disarankan pada tahun 1834 oleh William George Horner, dan dari tahun 1860-an dipasarkan sebagai zoetrope. Ini beroperasi pada prinsip yang sama seperti phenakistoscope tersebut. Itu adalah perangkat berputar silinder dengan beberapa frame animasi dicetak pada strip kertas ditempatkan di sekitar lingkar interior. Pengamat terlihat melalui celah vertikal di sekitar sisi untuk melihat gambar bergerak di sisi yang berlawanan sebagai berputar silinder. Seperti berputar, bahan antara celah melihat bergerak dalam arah yang berlawanan dari gambar di sisi lain dan dengan berbuat demikian berfungsi sebagai shutter dasar. Zoetrope memiliki beberapa keunggulan dibandingkan phenakistoscope dasar. Itu tidak memerlukan penggunaan cermin untuk melihat ilusi, dan karena bentuk silinder yang bisa dilihat oleh beberapa orang sekaligus.
Di Cina kuno ada perangkat yang satu sejarawan abad ke-20 dikategorikan sebagai "berbagai zoetrope". Ia memiliki serangkaian kertas tembus atau panel mika dan dioperasikan oleh digantung di atas lampu sehingga baling-baling di bagian atas akan menyebabkan ia memutar sebagai udara panas naik dari lampu. Telah mengklaim bahwa rotasi ini, jika sampai kecepatan ideal, menyebabkan ilusi yang sama animasi sebagai zoetrope nanti, tapi karena tidak ada shutter (celah di zoetrope a) atau ketentuan lainnya untuk intermittence, efeknya ternyata hanya serangkaian angka horizontal melayang, tanpa animasi yang benar.
- Praxinoscope
hampir sama dengan Zeotrope namun di beri lampu dan lensa untuk memancarkan gambar agar dapat ditampilkan pada sebuah layar. Praxinoscope adalah perangkatanimasi, penerus zoetrope. Ini ditemukan di Perancis pada tahun 1877 oleh Charles-Émile Reynaud. Seperti zoetrope, dulu strip gambar ditempatkan di sekitar permukaan dalam silinder yang berputar. Cara kerja Praxinoscope hampir sama dengan zoetropedengan melubangi celah sempit dan melihat pada lingkaran yang dipantulkan lewatcermin, sehingga refleksi dari gambar tampak statis di posisi saat roda diputar.
Pada tahun 1889 Reynaud mengembangkan Théâtre Optique, sebuah versi perbaikanyang mampu memproyeksikan gambar pada layar dari gulungan lagi gambar. Hal inimemungkinkan dia untuk menampilkan kartun animasi digambar tangan ke khalayakyang lebih besar, tapi itu segera dikalahkan oleh popularitas film proyektor fotografi dariLumière bersaudara.
- Flip Book
John Barnes Linnett dipatenkan pertama buku flip tahun 1868 sebagai kineograph tersebut. Sebuah buku flip adalah sebuah buku kecil dengan halaman yang relatif kenyal, masing-masing memiliki satu dari serangkaian gambar animasi berlokasi dekat tepi terikat nya. Pengguna membungkuk semua halaman belakang, biasanya dengan ibu jari, maka dengan gerakan bertahap tangan memungkinkan mereka untuk musim semi gratis satu pada suatu waktu. Seperti dengan phenakistoscope, zoetrope dan praxinoscope, ilusi gerak yang dibuat oleh penggantian mendadak jelas setiap gambar dengan yang berikutnya dalam seri dan fenomena psi yang dihasilkan, tetapi tidak seperti penemuan lain tanpa melihat-mengganggu rana atau perakitan cermin diperlukan dan tidak ada perangkat tampilan selain tangan pengguna mutlak diperlukan. Animator film yang awal dikutip buku sandal sebagai inspirasi mereka lebih sering daripada perangkat sebelumnya, yang tidak mencapai selebar penonton.
Perangkat yang lebih tua menurut sifatnya sangat membatasi jumlah gambar yang dapat dimasukkan secara berurutan tanpa membuat perangkat yang sangat besar atau gambar impractically kecil. Format buku masih memberlakukan batas fisik, tetapi banyak puluhan gambar ukuran yang cukup dapat dengan mudah diakomodasi. Penemu membentang bahkan batas itu dengan mutoscope , dipatenkan pada tahun 1894 dan kadang-kadang masih ditemukan di arcade hiburan. Ini terdiri dari buku flip sirkuler terikat besar di perumahan dengan lensa melihat dan pegangan engkol yang mendorong mekanisme yang perlahan-lahan berputar perakitan gambar masa lalu menangkap, menyebabkan halaman untuk flip. Sebuah versi spiral terikat, dipatenkan tetapi tidak dikomersialkan, membuatnya secara teoritis mungkin untuk mutoscope wajar ukuran untuk mencocokkan waktu berjalan dari gulungan seluruh film.
- Mutoscope
Tidak ada komentar:
Posting Komentar